Sajingan, Kompas - Sekitar 200 hektar tanaman padi di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, terancam gagal panen karena serangan hama belalang sangit.
Kondisi ini diduga disebabkan maraknya pembukaan lahan dan hutan untuk perkebunan kelapa sawit di sekitar lahan pertanian.
Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan Kecamatan Sajingan Hasminudin, Senin (18/1), belum mengetahui berapa luas tanaman padi di empat desa lain di Kecamatan Sajingan yang juga diserang belalang sangit.
”Belalang menyerang padi milik petani yang siap berbuah. Bulir padi menjadi kosong dan hampir pasti gagal panen,” katanya.
Pengendalian hama dengan insektisida, menurut petugas penyuluh lapangan Desa Kaliau, Espa Hani, sudah dilakukan petani. Namun, upaya itu kandas karena tersapu hujan yang turun hampir setiap dua hari dalam dua pekan terakhir.
Imanuel (55), petani di Dusun Sungai Enau, Desa Kaliau, meminta pemerintah memberikan perhatian serius untuk menangani serangan belalang. Ancaman gagal panen sangat mengkhawatirkan petani.
Kepala Dusun Sungai Enau Poten AR mengaku semakin khawatir mengingat kondisi saat ini sebagian anak balita di Kecamatan Sajingan kekurangan gizi. ”Jika sampai gagal panen, dikhawatirkan anak balita yang kekurangan gizi semakin bertambah,” katanya.
Seperti diberitakan, sekitar 35 persen anak balita di Kecamatan Sajingan Besar pada tahun 2009 kekurangan gizi. Bahkan, 9,6 persen anak balita menderita gizi buruk.
Dari 509 anak balita yang terpantau di lima desa di Kecamatan Sajingan Besar, diketahui ada 130 anak balita yang tergolong dalam gizi kurang dan 48 anak balita tergolong gizi buruk (Kompas, 18/1). (WHY)
0 Comments