”Padi transgenik
Indah bersama Koordinator Aliansi Desa Sejahtera, Tejo Wahyu Jatmiko, dalam konferensi pers menyampaikan tema ”Pangan Transgenik Bukan Solusi Pangan Indonesia: Kasus Golden Rice”.
Menurut Indah, rencana pemerintah memasukkan produk tanaman pangan transgenik sekaligus menunjukkan lemahnya perhatian di bidang penelitian. Para petani bahkan diarahkan bergantung pada perusahaan produsen benih.
”Pemerintah sebaiknya mendukung para petani pemulia yang selama ini menyilangkan tanaman pangan sendiri untuk mendapatkan kesesuaian varietas yang diinginkan,” kata Indah.
Tejo menambahkan, kasus
”Saat ini konsumsi beras Indonesia terbesar di dunia, mencapai 139 kilogram per kapita per tahun,” kata Tejo.
Menurut dia, tak ada sedikit pun upaya pemerintah menekan jumlah konsumsi beras tersebut, meski saat ini masih memiliki 77 jenis komoditas yang bisa menjadi pengganti beras.
”Masih punya sukun atau umbi-umbian. Namun, ini tak pernah diperhatikan untuk substitusi beras atau mengurangi jumlah konsumsi beras,” kata Tejo.
Sumber: Kompas