Jakarta, Kompas - Petani tebu memperkirakan produksi gula kristal putih nasional yang bersumber dari tebu dalam negeri tidak akan mencapai 2 juta ton. Itu terjadi karena rendemen gula jatuh. Para petani tebu juga kecewa dengan sikap pemerintah yang menelantarkan mereka.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Abdul Wachid, Rabu (3/11), saat dihubungi di Kudus, Jawa Tengah, mengatakan, jika melihat panen tebu sekarang sulit, produksi gula nasional bisa di bawah 2 juta ton.
Dari pengamatan di lapangan dan hasil laporan petani tebu di daerah-daerah, rendemen gula dalam tebu turun drastis. Bahkan ada sekitar 80.000 hektar tebu yang tidak bisa dipanen akibat kesulitan memanen.
Tebu sebanyak itu setara dengan gula 350.000 ton.
Dalam kondisi petani yang serba sulit, kata Wachid, pemerintah tidak berbuat apa-apa.
Petani dibiarkan telantar sendiri menghadapi berbagai kesulitan. Rapat-rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan juga tidak dilakukan. Petani bahkan tidak pernah diundang untuk mencari solusinya.
Penurunan produksi gula juga menimpa PT Perkebunan Nusantara X. Direktur Produksi PTPN X Tarsisius Sutaryanto menyatakan, produksi gula PTPN X diperkirakan turun dari 428.000 ton tahun 2009 menjadi 392.000 ton tahun ini.
Ketua Umum APTRI Arum Sabil mengatakan, yang diharapkan petani dari pemerintah adalah langkah nyata. Pemerintah tidak hanya memberikan arahan, tetapi bisa mengimplementasikan kebijakannya. (MAS)
0 Comments