Bandung, Kompas - Di tengah menipisnya stok gula di pasar dunia, Perum Bulog berhasil mengikat kontrak jual beli gula kristal putih impor sebanyak 48.150 ton dengan dua perusahaan perdagangan gula yang berbasis di Singapura. Realisasi impor diperkirakan mulai pekan depan hingga 15 Februari 2010.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Rabu (6/1) di Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan, sebenarnya kuota impor gula yang diberikan pemerintah pada Bulog 50.000 ton. Namun, karena kendala teknis pengapalan, impor hanya bisa 48.150 ton.
”Harga yang didapat 741 dollar AS per ton sampai di pelabuhan Indonesia. Pada tahap awal akan datang 6.000 ton mulai pekan depan,” ungkap Sutarto. Dengan harga beli gula itu, harga jual gula di pasar domestik tanpa subsidi sekitar Rp 9.500 per kilogram.
Bulog siap jika pemerintah menghendaki Bulog menggelar pasar murah. Untuk itu, pemerintah yang menentukan harga jual gula di pasar murah. Selisih harga jual gula dengan harga beli Bulog ditanggung pemerintah.
Pemerintah memutuskan mengimpor gula kristal putih atau gula konsumsi. Impor untuk menutupi kekurangan persediaan gula dalam negeri 2010 sebanyak 500.000 ton. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan, pelaksanaan impor gula oleh beberapa perusahaan BUMN di antaranya PT Perkebunan Nusantara, PT Rajawali Nusantara Indonesia, dan Perum Bulog.
Dari Serang, Provinsi Banten, harga beras dan gula pasir terus naik. Pedagang mengeluh karena kenaikan harga itu mengurangi omzet penjualan.
Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Pemerintah Kota Serang Cahyana di Serang mengatakan, harga beras dan gula pasir di Serang awal Januari 2010 sudah naik di kisaran 15-20 persen dibandingkan pada awal Desember 2009.
Pada minggu pertama Desember, harga eceran beras IR-64 kualitas I sebesar Rp 5.400 per kg. Kini naik 20 persen menjadi Rp 6.500 per kg pada minggu pertama Januari. Beras IR-64 kualitas II naik 15 persen dari Rp 5.200 per kg menjadi Rp 6.000 per kg. Beras IR-64 kualitas III naik 14 persen dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.700 per kg.
Harga eceran gula pasir di Serang pada minggu pertama Desember 2009 masih Rp 9.000 per kg. Per minggu pertama Januari 2010 sudah Rp 11.000 per kg, naik 22 persen. Kenaikan harga beras dan gula ini, kata Cahyana, terkait berkurangnya stok kedua komoditas tersebut. (CAS/MAS)
0 Comments